
LP2M Bersama Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAI PALAS Gelar PkM: Bahaya Memaksakan Calistung Pada Anak Usia Dini di TK NEGERI PEMBINA Barumun Sekaligus Kegiatan MoA sebagai Bentuk Rekognisi kepada Kampus IAI PALAS
Institut Agama Islam (IAI) Padang Lawas___31 Juli 2024 – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) bersama Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Padang Lawas (IAI PALAS) mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan tema “Bahaya Memaksakan Calistung Pada Anak Usia Dini” di TK NEGERI PEMBINA Barumun. Acara ini dihadiri oleh puluhan orang tua, guru, dan pemerhati pendidikan anak, serta menjadi momentum penting bagi rekognisi kampus IAI PALAS.
Nur Hakima Akhirani Nasution, M.Si., selaku Ketua LP2M IAI PALAS, menyampaikan kegiatan PkM ini membahas tentang dampak negatif dari pemaksaan pembelajaran membaca, menulis, dan berhitung (calistung) pada anak-anak usia dini. “Banyak orang tua dan pendidik masih beranggapan bahwa semakin cepat anak-anak menguasai calistung, semakin baik untuk masa depan akademik mereka. Padahal, pendekatan yang salah dapat berakibat buruk bagi perkembangan emosional dan kognitif anak,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mira Yanti Lubis, M. Pd selaku Dekan FTIK IAI PALAS mengungkapkan bahwa memaksakan calistung pada anak yang belum siap secara mental dan emosional bisa menyebabkan stres dan kecemasan. Anak-anak yang dipaksa untuk belajar di luar kapasitas mereka dapat kehilangan minat belajar dan mengalami penurunan motivasi di kemudian hari. “Pembelajaran pada usia dini seharusnya dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak,” tambahnya.
Mira Yanti Lubis, seorang dosen senior Prodi PIAUD IAI PALAS yang menjadi narasumber dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa pemaksaan calistung dapat mengurangi kesempatan anak-anak untuk bermain dan berinteraksi sosial. “Permainan adalah medium utama bagi anak-anak untuk belajar dan berkembang. Melalui bermain, mereka belajar keterampilan sosial, motorik, dan kognitif yang penting,” jelasnya.
Selain kegiatan PkM, acara ini juga mencakup penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) IAI PALAS dan TK Negeri Pembina Barumun. MoA ini bertujuan untuk mempererat kerja sama dalam bidang pendidikan anak usia dini, khususnya dalam penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak. Penandatanganan ini juga merupakan bentuk rekognisi bagi kampus IAI PALAS, menunjukkan komitmen mereka dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah Padang Lawas.
“Penandatanganan MoA ini merupakan langkah penting dalam membangun kerja sama yang erat antara akademisi dan praktisi pendidikan. Kami berharap kerjasama ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di Padang Lawas,” ujar Mira Yanti Lubis.
Kegiatan PkM ini juga memberikan panduan praktis kepada orang tua dan pendidik tentang cara menciptakan lingkungan belajar yang ramah anak. Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah demonstrasi metode pembelajaran berbasis bermain yang dapat diterapkan baik di rumah maupun di sekolah.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat mengubah paradigma pendidikan anak usia dini di masyarakat. Pendidikan bukan hanya soal calistung, tetapi juga tentang membangun karakter, kreativitas, dan keterampilan sosial anak,” ujar Mira Yanti Lubis dalam penutupan acara.
Para peserta sangat antusias dan berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk memberikan edukasi dan kesadaran mengenai pentingnya pendekatan holistik dan bermain dalam pendidikan anak usia dini.
Humas IAI Padang Lawas